Huawei Luncurkan Solusi WAN Pintar Xinghe Versi Terbaru yang Memberikan Jaminan di tengah Kondisi Tak Menentu
SHANGHAI, 22 September 2025 /PRNewswire/ -- Di sesi diskusi tentang WAN dengan topik "AI-Powered WAN, Digital-Intelligent Future" yang berlangsung dalam HUAWEI CONNECT 2025, Huawei melansir Solusi WAN Pintar Xinghe versi terbaru. Solusi ini membantu klien mempercepat monetisasi jaringan dan mewujudkan industry intelligence lewat basis jaringan IP dengan pengalaman deterministik.
John Cai, President, Router Domain, Huawei Data Communication Product Line, mengulas empat tantangan besar yang saat ini dihadapi WAN. (1) Tuntutan digitalisasi global yang semakin membutuhkan penghapusan kesenjangan data demi mencapai konvergensi jaringan. (2) Layanan baru semakin membutuhkan pita lebar dan latensi terdiferensiasi. (3) Dengan AI inklusif, tingkat packet loss yang hanya mencapai 0,1% menurunkan efisiensi komputasi pada jaringan konvensional sebesar 50% sehingga efisiensi transmisi yang lebih baik sangat dibutuhkan. (4) Terobosan teknologi komputasi kuantum mengancam keamanan jaringan konvensional.
Guna menjawab tantangan ini, Solusi WAN Pintar Xinghe menghadirkan jaringan deterministik dengan empat kemampuan inti:
Konvergensi seluruh layanan: Slicing dan SRv6 menjaga layanan terisolasi dan memangkas waktu penyediaan layanan menjadi hanya beberapa menit.
Jaringan deterministik: Fitur identifikasi aplikasi berbasiskan AI memiliki akurasi lebih dari 95%, bahkan untuk arus terenkripsi, sehingga secara otomatis mendeteksi gejala freeze dalam video conference dan mempercepat layanan penting.
WAN dengan efisiensi komputasi tinggi: Flow awareness engine mengenali 99% arus penggunaan jaringan yang masif (elephant flows), sedangkan fitur intelligent scheduling meningkatkan throughput hingga 90%. Algoritma lossless Starnet mewujudkan transmisi jarak jauh zero-packet-loss dengan penurunan efisiensi komputasi di bawah 5%. Lebih lagi, vector engine Starnet ikut melindungi informasi sensitif.
Keamanan intrinsik: Enkripsi quantum-resistant dan Xsec mempermudah fase implementasi, menghadirkan jaringan terenkripsi yang aman untuk transmisi data rahasia.
Dalam sesi diskusi tersebut, beberapa klien dan mitra berbagi pengalaman tentang pencapaian kolaborasi: Mohammad Mustaghfirin, CTO, Surge Indonesia, mengulas kiprah Surge yang sukses menjadi tolok ukur pertama di dunia untuk self-built broadband pada jaringan transportasi dengan memanfaatkan jaringan IPv6 Enhanced guna menghadirkan konektivitas bermutu tinggi bagi pengguna. Menurut Kenneth Bagarukayo, Commissioner, Data Networks, Kementerian ICT & NG Uganda, SRv6 telah memangkas waktu penerapan per MDA dari 2 jam menjadi hanya 1 menit, sedangkan slicing mewujudkan jaringan serbaguna. Zhang Xianguo, General Manager, Network R&D, DYXnet, memaparkan, DYXnet dan Huawei berkolaborasi mengembangkan arsitektur ultrakonektivitas yang didukung AI, memfasilitasi elastic scaling dan transfer berkas jarak jauh berbasiskan RDMA—lebih dari 20 kali lebih cepat dari TCP.
Ke depan, Huawei akan terus mendorong integrasi AI dan jaringan agar semakin banyak industri bertransformasi menuju era teknologi pintar dengan Solusi WAN Pintar Xinghe. Huawei ingin membangun fondasi jaringan deterministik yang cerdas, efisien, dan andal bagi klien di seluruh dunia.
SOURCE Huawei

Bagikan artikel ini