Sistem "Multi-Agent Collaboration" Berbasiskan MoM dari Huawei Dukung Transisi Jaringan Inti Menuju Stabilitas Tinggi L4
SHENZHEN, Tiongkok, 23 Desember 2025 /PRNewswire/ -- Ketika teknologi digital semakin marak, kehidupan modern dan aktivitas ekonomi sangat bergantung pada jaringan internet. Stabilitas jaringan sangat menentukan "kesejahteraan digital" masyarakat dan "partisipasi sosial". Sebagai otak jaringan, jaringan inti harus selalu stabil, sebab gangguan layanan sekecil apa pun dapat memengaruhi puluhan juta pengguna dan menimbulkan dampak sosial yang luar biasa. Solusi ICNMaster MDAF dari Huawei membangun sistem cerdas dengan stabilitas tinggi berbasiskan MoM (Mixture of Models), multi-agent collaboration, dan teknologi network digital twin. Solusi ini mendukung pencegahan risiko secara proaktif, perbaikan cepat, serta pemulihan layanan dalam hitungan menit. Dengan demikian, pihak operator global dapat mempercepat transisi menuju stabilitas tinggi L4 dan memastikan kesinambungan layanan.
Seiring perkembangan teknologi 5G dan komputasi awan, layanan konektivitas menjadi semakin beragam. Namun, sejumlah tantangan juga ikut mengemuka, seperti decoupling perangkat lunak dan perangkat keras, koeksistensi berbagai generasi jaringan, API antargenerasi yang kompleks, lonjakan sinyal, gangguan jaringan transportasi, serta kerusakan pusat data. Semua tantangan ini mendesak pihak operator agar menjaga keandalan jaringan inti carrier-grade. Menurut data GlobalData, 42% operator mengalami gangguan layanan jaringan inti dalam tiga tahun terakhir, bahkan frekuensinya terus meningkat setiap tahun sehingga menjadi isu besar di industri. Sebagai panduan bagi pihak operator global yang ingin meningkatkan keandalan jaringan inti secara bertahap, TM Forum merilis standar asesmen stabilitas jaringan inti. Puluhan operator juga telah mengikuti asesmen tersebut. Para pelaku industri pun sepakat bahwa keandalan jaringan inti harus ditingkatkan.
Agar pihak operator global memperoleh jaringan inti dengan stabilitas tinggi, Huawei meluncurkan sistem cerdas yang sangat stabil, ICNMaster MDAF. Mempertahankan inovasi sebelumnya seperti "Fault Management Agent" dan "Complaint Handling Agent", ICNMaster MDAF menghadirkan terobosan teknologi berupa arsitektur MoM, kolaborasi multiagen, serta sinergi antara agen dan network digital twin. Hal tersebut mendukung penyelesaian masalah secara otomatis, mengurangi terjadinya insiden, memulihkan layanan dalam hitungan menit, dan mendukung stabilitas tinggi L4 pada jaringan inti.
Dari "Single-Model Architecture" Menuju "Multi-Model Architecture": Dibandingkan single-model architecture konvensional, arsitektur MoM menghadirkan terobosan dalam berbagai skenario. Arsitektur ini menggabungkan keunggulan model inferensi cepat dengan model penalaran mendalam seperti DeepSeek. Kerangka kerja yang disebut intelligent model traffic routing mengalokasikan tugas secara dinamis: kejadian rutin dan berfrekuensi tinggi ditangani secara instan oleh model yang cepat dan akurat, sedangkan anomali kompleks yang memerlukan penalaran mendalam dialihkan ke model penalaran. Pendekatan ini memastikan respons yang sangat cepat untuk masalah umum dan analisis mendalam untuk gangguan kompleks sehingga efisiensi dan presisi optimal dapat terwujud.
Dari "Single-Agent Automation" Menuju "Multi-Agent Collaborative Self-Closure": Model single agent biasa hanya mampu melakukan otomatisasi skenario individual secara terpisah. Teknologi multi-agent collaboration menyatukan berbagai agen secara terkoordinasi, melakukan orkestrasi agen, menyelesaikan konflik, dan fungsi-fungsi lainnya. Tindakan pemulihan juga tervalidasi melalui sistem network digital twin guna memastikan langkah korektif yang akurat dan efektif sebelum diterapkan pada jaringan. Dengan demikian, siklus penyelesaian mandiri tertutup dapat tercapai, mencakup "persepsi–analisis–keputusan–eksekusi".
Solusi ICNMaster MDAF Huawei yang sangat stabil, serta berbasiskan multi-agent collaborative dan MoM bukan hanya hadir sebagai peningkatan teknologi, melainkan langkah penting menuju jaringan yang sepenuhnya otonom. Berkat solusi ini, pihak operator tidak hanya menyediakan konektivitas, namun juga fondasi digital yang tangguh, cerdas, dan berorientasi pada masa depan. Solusi ini berhasil mengatasi konflik lama antara stabilitas jaringan dan efisiensi operasional, serta menandai pergeseran strategis dalam model industri telekomunikasi, fokus yang beralih dari jaringan menjadi pengguna. Paradigma kolaborasi "Agen + Digital Twin" yang tervalidasi oleh sistem ini menjadi landasan teknis dan praktis untuk mewujudkan jaringan yang sangat otonom pada masa depan.
SOURCE HUAWEI
Bagikan artikel ini