Teknologi "All-Scenario Grid Forming Technology" Mempercepat Peran PLTB dan PLTS sebagai Sumber Energi Utama
SHENZHEN, Tiongkok, Sept. 21, 2025 /PRNewswire/ -- Ajang 3rd International Digital Energy Expo mulai berlangsung hari ini di Shenzhen, mempertemukan para pemimpin industri, perwakilan organisasi dan lembaga riset, pakar industri, pelanggan, serta mitra dari seluruh dunia. Di acara ini, para peserta menggali sejumlah topik, seperti tren industri terbaru, penerapan teknologi mutakhir, dan praktik bisnis yang menjadi tolok ukur. Lewat pembahasan ini, para peserta ikut mendorong perkembangan bermutu tinggi di industri energi digital. Di sesi pembukaan, Zhou Jianjun, Vice President, Huawei, yang juga menjabat President, Global Marketing, Sales and Services, Huawei Digital Power, menyampaikan paparan berjudul "All-Scenario Grid Forming Technology, Accelerating Wind and Solar as Main Power." Ia menekankan bahwa netralitas karbon kini telah beralih dari sekadar konsensus menjadi aksi nyata. Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) semakin marak sehingga membebani jaringan listrik. Hal ini menimbulkan dua tantangan besar pada sistem kelistrikan: tingginya porsi peralatan energi terbarukan dan elektronika daya (power electronic). Didukung inovasi dan keahlian dalam teknologi berkelanjutan, Huawei terus meningkatkan kapabilitas grid forming untuk berbagai skenario guna membangun sistem kelistrikan baru yang bekerja secara stabil. Lewat upaya ini, Huawei mempercepat peran PLTB dan PLTS sebagai sumber energi utama sekaligus membuka babak baru dalam teknologi all-scenario grid forming.
Sebagai penyedia dan pendukung teknologi, Huawei telah lebih dari satu dekade meneliti teknologi grid forming. Dengan mengalihkan grid following dan grid supporting menuju grid forming, Huawei terus memimpin perkembangan industri. Dengan memakai perangkat keras buatan sendiri (perangkat kelistrikan dengan kapasitas beban lebih tinggi dan keandalan tinggi; alat kendali digital dengan teknologi pintar dan daya komputasi tinggi), arsitektur (arsitektur string yang sangat andal dan arsitektur kelistrikan dua tahap yang sangat aman), serta algoritma (algoritma smart grid forming), Huawei telah membangun enam kapabilitas utama dari teknologi grid forming untuk pembangkitan listrik, transmisi, distribusi, dan konsumsi energi. Upaya ini mendorong evolusi dari ESS grid forming menuju PV+ESS grid forming. Keenam kapabilitas tersebut meliputi: level hubungan arus pendek, dukungan inersia virtual, wideband oscillation damping, respons frekuensi utama yang cepat, black start dalam hitungan menit, serta transisi on/off-grid.
Penggunaan dan penerapan grid forming secara komersial telah banyak ditemui di seluruh dunia, bahkan menjadi tolok ukur penting dalam transisi hijau global. Di Timur Tengah, di dekat Laut Merah, teknologi grid forming Huawei membantu klien membangun microgrid terbesar di dunia yang sepenuhnya memanfaatkan energi terbarukan. Fasilitas microgrid ini telah beroperasi selama dua tahun dan mampu bertahan dari sejumlah gangguan seperti korsleting akibat cuaca ekstrem, sehingga pasokan listrik tetap terjaga. Dalam proyek PV 30 MW + ESS 6 MW/24 MWh di Xizang, Tiongkok, Huawei mendukung klien menerapkan solusi grid forming ESS di area dataran tinggi yang sangat dingin dan belum didukung jaringan listrik yang memadai. Solusi Huawei berhasil meningkatkan output PV dari 1,5 MW menjadi 12 MW. Dibandingkan solusi lain di industri, solusi Huawei mampu mengintegrasikan energi 75% lebih banyak. Hasilnya, pendapatan proyek pun meningkat signifikan. Proyek PV+ESS terintegrasi yang terbesar di dunia juga telah dimulai di Filipina. Kehadiran proyek ini menjadi langkah penting untuk menutup kesenjangan energi. Proyek ini mencakup sistem PV 3,5 GW dan ESS grid forming berkapasitas 4,5 GWh. Dengan teknologi kontrol terkoordinasi PV+ESS berskala gigawatt dan fitur black start pada level pembangkit listrik, proyek ini menyediakan daya listrik konstan selama 13 jam per hari.
Huawei berkomitmen memimpin inovasi teknologi digital dan pintar di industri. Maka, Huawei menciptakan sinergi lengkap "device-edge-cloud" yang pertama di industri untuk teknologi pintar PV+ESS. Lewat teknologi ini, Huawei mewujudkan manajemen cerdas selama siklus operasional pembangkit listrik. Dengan demikian, kegiatan operasional berlangsung dengan pengawasan yang minim, bahkan tanpa pengawasan, sedangkan pendapatan dari jual-beli listrik juga semakin maksimal. Dengan mengintegrasikan AI dalam seluruh proses perencanaan, konstruksi, pemeliharaan, dan operasional, kesalahan desain dan pelaksanaan proyek berkurang hingga 40%, efisiensi O&M meningkat 50%, dan pendapatan operasional melesat lebih dari 10%. Huawei membantu berbagai klien mengembangkan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan yang aman, efisien, dan cerdas, sekaligus mendorong industri menuju era baru otomatisasi.
Kualitas tinggi sangat penting bagi keberlanjutan industri. Untuk itu, Huawei Digital Power selalu memprioritaskan kualitas dan mengejar kesuksesan melalui keunggulan. Dengan kemampuan sistematis dan berbasiskan proses, serta strategi kualitas terpadu, Huawei menerapkan standar tinggi dalam seluruh siklus hidup produk—mulai dari mempelajari kebutuhan, mengelola material, hingga produksi dan pengiriman—untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi klien.
Huawei Digital Power akan selalu bekerja sama dengan otoritas industri, pengelola jaringan listrik, asosiasi industri, dan lembaga penyusun standar industri untuk meningkatkan standar industri, mengoptimalkan mekanisme pasar listrik, serta mendorong perkembangan industri berskala besar, terstandardisasi, dan bermutu tinggi. Dengan demikian, PLTB dan PLTS semakin cepat menjadi sumber energi utama.
SOURCE Huawei

Bagikan artikel ini