Irama Baru Kota Kuno: Warisan Budaya Menginspirasi Masa Depan Pembangunan Kota
Berita ini disediakan oleh
The Global Mayors Dialogue·Zhengzhou Organizing Committee Office28 Okt, 2025, 14:07 WIB
ZHENGZHOU, Tiongkok, 28 Oktober 2025 /PRNewswire/ -- Dari tanggal 22 hinggal 25 Oktober, acara Global Mayors Dialogue•Zhengzhou and 2025 International Mayor's Forum on Tourism digelar di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Forum bergengsi ini mengusung tema Melestarikan Warisan Budaya dan Peremajaan Kota Kuno, yang menghadirkan sekitar 300 peserta dari berbagai negara, termasuk Italia, Spanyol, Bulgaria, dan Selandia Baru. Para wali kota, perwakilan kota, serta pakar dan akademisi dunia berkumpul untuk mendiskusikan cara memadukan pelestarian warisan budaya dengan inovasi dalam pembangunan kota modern.
Zhengzhou menjadi pelopor dalam menerapkan reformasi yang memprioritaskan kegiatan arkeologi sebelum pembangunan kota, dengan menetapkan mekanisme "Upaya Arkeologi Bagi Pembangunan Kemudian". Pendekatan ini juga memberikan kerangka kelembagaan yang kuat demi memastikan perlindungan benda-benda peninggalan budaya di tengah pesatnya pembangunan perkotaan.
Dalam penerapannya, Zhengzhou telah menemukan jalur pengembangan yang khas. Dalam perencanaan Taman Situs Arkeologi Nasional Zhengzhou Shangcheng, tim perancangan menekankan pengalaman yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga tembok kota Dinasti Shang yang berusia 3.600 tahun dapat menyatu dengan kehidupan modern. Sementara itu, kawasan budaya Fuminli mengusung prinsip "Menjaga Pola Jalan Asli serta Mengintegrasikan Industri dan Budaya", demi menciptakan ruang tematik di mana tradisi dan modernitas berpadu secara harmonis.
Gubernur Provinsi Asti, Italia, Maurizio Rasero, mengungkapkan kekagumannya: "Dalam proses modernisasi, Zhengzhou tidak melupakan tradisi dan sejarahnya." Beliau juga membagikan pengalaman dari Asti dalam integrasi industri: "Kami mengubah situs bersejarah menjadi pusat budaya, sekaligus mengembangkan pariwisata berbasis pengalaman melalui tradisi anggur. Pendekatan ini tidak hanya melindungi warisan budaya, tetapi juga memberi kehidupan baru bagi situs-situs tersebut."
Wali Kota Palomeque, Spanyol, Juan de Dios Pérez García, menilai bahwa Zhengzhou merupakan kota bersejarah dan kaya akan budaya, yang tidak hanya melestarikan wajah kawasan kuno, tetapi juga memadukan elemen modern dan tren masa kini. Beliau juga mengusulkan konsep "Perlindungan Secara Proaktif", yang melibatkan integrasi elemen-elemen modern secara terampil ke dalam lanskap jalan tradisional untuk mengembangkan daerah bersejarah secara berkelanjutan.
Wali Kota Rotorua, Selandia Baru, Tania Arihia Tapsell, menyoroti bahwa Zhengzhou menggunakan teknologi modern untuk menghadirkan kembali budaya tradisional, yang tidak hanya menghidupkan peluang kerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menunjukkan keinginan untuk memperkuat kerja sama antara kedua belah pihak.
Komite Tetap Biro Politik Provinsi Henan, serta Sekretaris Komite Biro Kota Zhengzhou, An Wei, beliau menyimpulkan bahwa: "Peremajaan kota bukan sekadar melakukan perbaikan atau rekonstruksi, melainkan merupakan pertumbuhan organik kehidupan kota. Setiap kota perlu menemukan jalan untuk mengintegrasikan inovasi budaya dengan pembangunan secara harmonis."
SOURCE The Global Mayors Dialogue·Zhengzhou Organizing Committee Office
Bagikan artikel ini