Penghijauan Ruang Belajar dalam Situasi Krisis
Education Cannot Wait dan Save the Children mengumumkan kemitraan, bekerja sama dengan Arup dan World Wildlife Fund, untuk menetapkan standar baru bagi ruang belajar sementara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
NEW YORK, 21 November 2025 /PRNewswire/ -- Di saat perubahan iklim meningkatkan skala dan keparahan krisis di seluruh dunia, Education Cannot Wait (ECW) mengumumkan dana hibah Acceleration Facility sebesar AS$650.000 kepada Save the Children, dalam konsorsium dengan Arup dan World Wildlife Fund (WWF), untuk menetapkan standar baru bagi penghijauan ruang belajar sementara di lingkungan krisis. Inisiatif ini menegaskan hubungan penting antara aksi iklim dan pendidikan dalam keadaan darurat di saat pemimpin dunia berkumpul di COP30 untuk mempercepat solusi bagi masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih tangguh.
Ruang belajar sementara menyediakan sarana penyelamat bagi anak-anak yang mengalami keadaan darurat - mulai dari kamp pengungsian di Bangladesh hingga zona banjir di Sudan Selatan. Namun sektor ini tidak memiliki panduan jelas tentang cara merancang, membangun, dan mengelola struktur tersebut dengan cara yang tangguh, inklusif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Tanpa standar yang tepat, struktur ini dapat menyebabkan limbah dan degradasi lingkungan sehingga berdampak pada kondisi belajar.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, dana hibah tersebut menyatukan kepemimpinan Save the Children dalam hal hak anak-anak dan tanggap darurat, keahlian teknis Arup, dan pengetahuan WWF yang mendalam tentang lingkungan hidup untuk menjalin kemitraan inovatif guna menjembatani tanggap kemanusiaan, rekayasa, dan keberlanjutan ekologi.
Kata Marian Hodgkin, Global Head of Education, Learn Breakthrough di Save the Children, "Ruang belajar sementara yang kami sediakan memberikan stabilitas dan harapan selama krisis - harapan yang perlu diperluas melampaui situasi saat ini dan mendukung stabilitas berkelanjutan - yang mengharuskan kami menyatukan keahlian teknis dengan suara anak-anak. Ketika anak-anak membantu membentuk ruang belajar ini, kami menjadikannya lebih aman, lebih relevan dan lebih inklusif. Dengan memastikan bahwa ruang belajar ini tangguh dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, kami menunjukkan kepada anak-anak bahwa kami berinvestasi bagi masa depan mereka."
"Arup bangga bermitra dengan Save the Children dan WWF - berkat dukungan Education Cannot Wait - untuk mendorong terciptanya lingkungan yang aman, berkelanjutan, dan tangguh terhadap perubahan iklim bagi anak-anak yang mengalami krisis," kata Hayley Gryc, Associate Director dan UKIMEA Education Business Leader di Arup. "Inisiatif ini adalah langkah penting dalam mengubah konsep cara pendidikan dan aksi iklim bersatu guna memastikan bahwa ruang belajar sementara dapat mendukung martabat manusia dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup di lingkungan yang tersulit sekalipun di dunia."
"Ruang belajar sementara adalah tempat berlindung yang membantu anak-anak kembali merasa normal setelah menghadapi bencana. Namun jika tidak dirancang dengan mempertimbangkan lingkungan hidup, kita berisiko memperparah tantangan yang dihadapi masyarakat akibat peristiwa seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Melalui kemitraan ini, kami mengembangkan sarana praktis agar setiap ruang kelas yang mengalami krisis menjadi lebih tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan," kata Anita van Breda, Senior Director Environment and Disaster Management di WWF.
Inisiatif ini akan mengembangkan, mengujicoba, dan membagikan berbagai alat bantu yang praktis dan mudah digunakan bagi pelaku pendidikan yang bekerja di daerah krisis. Panduan ini akan mencakup seluruh siklus ruang belajar sementara - mulai dari desain dan sumber bahan hingga pemeliharaan dan penghentian operasional - dengan menekankan pada konstruksi yang berdampak rendah dan adaptasi lokal. Selain itu juga akan berfokus pada keterlibatan anak-anak penyandang disabilitas dan yang mengalami hambatan karena gender.
Kerangka kerja global untuk menghijaukan ruang belajar sementara juga akan dibuat berdasarkan masukan dari mitra lokal maupun internasional, di samping panduan praktis dan alat bantu biaya, yang akan diuji di berbagai situasi krisis untuk memastikan dapat diterapkan dalam keadaan darurat. Alat-alat ini akan dibagikan secara terbuka melalui jaringan pendidikan, iklim, dan kemanusiaan untuk mendukung penggunaan dan dampak yang luas.
Dana hibah Acceleration Facility adalah bagian dari komitmen strategis ECW terhadap pendidikan yang cerdas iklim dalam keadaan darurat. Inisiatif ini memperkuat kebutuhan mendesak akan investasi bersama di bidang pendidikan sebagai pilar utama bagi aksi iklim. Hal ini sejalan dengan seruan aksi dari COP30 dan berkontribusi pada upaya global untuk menjadikan sistem pendidikan lebih tangguh, berkelanjutan, dan inklusif di saat risiko iklim dan kemanusiaan semakin meningkat.
Foto - https://mma.prnewswire.com/media/2826845/Education_Cannot_Wait_Refugee.jpg
Logo - https://mma.prnewswire.com/media/1656121/Education_Cannot_Wait_Logo.jpg
SOURCE Education Cannot Wait
Bagikan artikel ini