NABR: Kajian terbaru tentang populasi monyet ekor panjang merekomendasikan dua langkah untuk melakukan penilaian ulang yang akurat tentang populasi monyet ekor panjang di seluruh dunia
WASHINGTON, 30 Oktober 2025 /PRNewswire/ - Sebuah artikel terbaru di American Journal of Primatology mengkritik hasil penelitian yang menjadi acuan International Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam keputusan terbarunya mengenai monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Artikel berjudul "Estimasi Kelimpahan Satwa Primata yang Tersebar Luas" tersebut menyimpulkan bahwa karya ilmiah yang digunakan oleh IUCN "memiliki kekurangan dan menghasilkan perkiraan terlalu rendah tentang kelimpahan spesies ini di seluruh dunia." Selanjutnya, Artikel ini menyatakan bahwa perkiraan populasi monyet ekor panjang berdasarkan pada "kaitan yang sama sekali tidak realistis antara kesesuaian habitat dan kepadatan." Artikel ini tersedia di https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/ajp.70082.
The American Journal of Primatology adalah jurnal resmi American Society of Primatologists. Tujuan American Society of Primatologists adalah untuk "mempromosikan dan mendorong penemuan maupun pertukaran informasi mengenai satwa primata."
Monyet ekor panjang banyak digunakan di seluruh dunia dalam penelitian biomedis karena kemiripannya dengan manusia. Lima dari 20 obat resep yang paling banyak digunakan berhasil dikembangkan dengan bantuan Monyet Ekor Panjang. Penelitian tentang monyet ekor panjang juga berperan sangat penting dalam kemajuan pengobatan regeneratif, imunologi, kanker, pengembangan vaksin, farmakologi, dan pengembangan vaksin COVID-19. Belum lama ini, National Institutes of Health (NIH) menerbitkan tinjauan yang menegaskan pentingnya monyet ekor panjang dalam penelitian biomedis.
Sebelum tahun 2022, monyet ekor panjang ditetapkan sebagai spesies "rentan" oleh IUCN. Kemudian IUCN mengubah penetapan spesies ini menjadi "terancam punah". Tahun 2023, NABR mengajukan petisi yang menentang penetapan monyet ekor panjang dengan alasan bahwa data yang dikutip tidak tepat. Setelah dipertimbangkan selama lebih dari dua tahun, IUCN menegaskan penetapan statusnya namun sebagian besar mengabaikan data dari NABR.
"Artikel terbaru yang diterbitkan di American Journal of Primatology menegaskan bahwa spesies ini tidak berisiko," kata Matthew R. Bailey, Presiden NABR. "Artikel ini juga kembali menegaskan bahwa ilmu pengetahuan yang mendasari proses IUCN sangat berat sebelah dan tidak dapat diandalkan," tambahnya.
"Mengingat pentingnya monyet ekor panjang bagi penelitian biomedis yang sedang berlangsung di seluruh dunia, sangat penting bagi A.S. maupun negara lain untuk melakukan penilaian yang lebih obyektif terhadap status spesies ini sebelum mengambil tindakan lebih lanjut."
 Tentang National Association for Biomedical Research
 National Association for Biomedical Research (NABR) didirikan pada tahun 1979 dan adalah satu-satunya asosiasi nirlaba 501(c)(6) yang didedikasikan untuk kebijakan publik yang tepat tentang pemanfaatan hewan secara manusiawi dalam penelitian biomedis, pendidikan, dan pengujian. Anggotanya terdiri lebih dari 340 universitas, sekolah kedokteran dan kedokteran hewan, rumah sakit pendidikan, perusahaan farmasi dan bioteknologi, kelompok pasien, perkumpulan akademis dan perkumpulan profesional yang mengandalkan penelitian hewan secara manusiawi dan bertanggung jawab untuk memajukan kesehatan manusia dan hewan di seluruh dunia. Ketahui lebih lanjut tentang kami di www.nabr.org.
Kontak: Eva Maciejewski
 [email protected]
(202) 967-8305
Logo - https://mma.prnewswire.com/media/1138543/NABR_Logo_1.jpg
SOURCE National Association for Biomedical Research
 
          
         
										 
                         
                        
Bagikan artikel ini