CCTV+: 13th Global Video Media Forum Digelar di Xi'an, Dorong Penguatan Aspirasi Negara-Negara "Global South"
XI'AN, Tiongkok, 8 November 2025 /PRNewswire/ -- Global South Media Partners Mechanism Inauguration Meeting dan 13th Global Video Media Forum (VMF) mulai berlangsung pada Kamis lalu di Xi'an, provinsi Shaanxi, Tiongkok Barat Laut. Ajang tersebut mempertemukan pejabat pemerintah dan pimpinan media internasional untuk membahas peran media dalam tata kelola global sekaligus mendorong kerja sama untuk memperkuat aspirasi negara-negara Global South.
Dengan tema "Membangun Konsensus untuk Manfaat Bersama: Peran Media dalam Tata Kelola Global", ajang ini menghadirkan lebih dari 300 peserta, termasuk pimpinan organisasi internasional dan lembaga media dari 40 negara dan wilayah, serta perwakilan berbagai kedutaan di Tiongkok.
Ajang yang berlangsung dua hari ini digelar oleh CCTV Video News Agency (CCTV+), Departemen Publisitas Komite Partai Komunis Tiongkok (CPC) Kota Xi'an, dan China Media Group (CMG) Biro Shaanxi, didukung oleh China Global Television Network (CGTN).
Ajang ini menjadi momen peluncuran resmi Global South Media Partners Mechanism, sebuah platform baru yang digagas CMG guna mempererat kerja sama media di negara-negara Global South. Melalui mekanisme ini, para mitra dapat memperluas kolaborasi praktis, berbagi konten, meningkatkan pelatihan profesional, serta melakukan produksi bersama dan riset kolaboratif.
Mekanisme ini berlandaskan prinsip-prinsip kesetaraan, pembangunan kolektif, dan peningkatan wacana negara-negara Global South. Hingga kini, sebanyak 528 organisasi media dari 114 negara dan wilayah telah bergabung.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake, dan Presiden Uruguay Yamandu Orsi ikut mengirimkan surat ucapan selamat dan menyampaikan dukungan atas peluncuran mekanisme kerja sama baru tersebut.
Dalam sambutannya, Zhao Yide, Sekretaris Komite Partai CPC Provinsi Shaanxi, sosok yang juga menjabat Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Shaanxi menyampaikan, selain menjadi tuan rumah ajang ini, Shaanxi siap mempererat kerja sama dengan kalangan media di berbagai negara untuk mendorong kemajuan industri media dan mendorong sikap saling memahami antarperadaban.
Shen Haixiong, Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Sentral CPC sekaligus Presiden CMG, mengatakan bahwa dunia tengah berubah dan memasuki kondisi yang tidak menentu. Menurutnya, Global Governance Initiative yang diusulkan Presiden Tiongkok Xi Jinping menjawab kebutuhan negara-negara Global South.
Ia menegaskan, CMG memprakarsai pembentukan Global South Media Partners Mechanism sebagai wadah kerja sama yang membahas tanggung jawab media dalam tata kelola global, menjunjung profesionalisme jurnalistik, memanfaatkan transformasi teknologi, membangun jembatan dialog, dan memperkuat kerja sama pembangunan.
Menurut Shen, CMG siap bekerja sama dengan mitra media di Global South untuk maju bersama, menyumbangkan kearifan dan menggalang kekuatan demi menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, inklusif, dan lebih baik.
Peluncuran Global South Media Partners Mechanism dihadiri oleh para pejabat Tiongkok dan pimpinan media internasional, termasuk Ahmed Nadeem (Sekretaris Jenderal Asia-Pacific Broadcasting Union), Abelrahim Suleiman (Direktur Jenderal Arab States Broadcasting Union), Juan Carlos Isaza (Direktur Eksekutif Latin American Information Alliance), dan Anthony Greene (Presiden Caribbean Broadcasting Union).
Para peserta forum turut berbagi pandangan tentang peran media dalam tata kelola global, pembentukan sistem komunikasi global yang lebih adil, serta pentingnya memperkuat sikap saling memahami antarperadaban.
Mantan Perdana Menteri Yordania, Omar Razzaz, menekankan bahwa persatuan dan kolaborasi adalah kunci bagi negara-negara Global South untuk menghadapi tantangan modern. Ia menilai, mekanisme media kerja sama media tersebut mendukung kalangan media dari berbagai negara bekerja sama secara lintasbudaya demi memperkuat wacana Global South.
Menteri Informasi dan Juru Bicara Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Patrick Muyaya, menambahkan, kalangan media Global South harus beralih dari sekadar pengamat menjadi penggerak utama yang membangun narasi sendiri. Menurutnya, Global South Media Partners Mechanism bukan hanya merespons perkembangan era modern, namun juga platform penting yang meningkatkan kapasitas media, memperluas kerja sama produksi konten, dan merangsang inovasi.
Nguyen Thanh Lam, Presiden Vietnam Television, berkata bahwa mekanisme tersebut akan membantu kalangan media Global South untuk meningkatkan sikap saling memahami, berbagi pengalaman, dan mendorong kerja sama produksi konten sekaligus memperkuat rasa persatuan, tanggung jawab, dan inovasi untuk audiens global.
Mederbek Shermetaliev, Direktur Kantor Berita National Kabar Kyrgyzstan, menilai, kerja sama antara media-media Global South akan mendorong tatanan komunikasi internasional yang lebih adil dan berimbang. Menurutnya, Global South Media Partners Mechanism berkomitmen memperjuangkan aspirasi seluruh negara, serta perkembangan industri media global yang lebih berimbang.
Menurut Agnes Nguna, Managing Director, Kenya Broadcasting Corporation, negara-negara Afrika kini ingin menulis kisahnya sendiri untuk dunia. Ia optimis bahwa mekanisme baru ini akan membuka peluang besar bagi media-media Afrika agar "tidak lagi berbisik di sudut-sudut kecil, melainkan berani berbicara lantang di panggung dunia."
Jorge Luis Palenque, CEO & General Director, Popular Radio and Television asal Bolivia, ajang tersebut telah mendorong semua pihak untuk merombak peran media Global South dalam membangun sistem tata kelola media yang lebih berimbang.
Para pemimpin dari berbagai organisasi media internasional, media arus utama di dunia, serta perwakilan diplomatik yang bertugas di Tiongkok turut mengirimkan pesan video yang ditayangkan dalam acara tersebut. Mereka menyatakan kesiapan bekerja sama lebih erat dengan media di negara-negara Global South, mengandalkan dialog untuk menghapus bias, serta bekerja sama membangun konsensus demi menciptakan ekosistem media yang lebih berimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
Sejumlah hasil kerja sama penting dalam bidang media juga diumumkan dalam forum ini.
CMG bekerja sama dengan berbagai grup media dan universitas untuk mendirikan Global South Media Training Center di Kota Sanya, Provinsi Hainan, Tiongkok selatan. Pusat pelatihan ini akan memperkuat pertukaran talenta media antarnegara Global South, memupuk etika profesional, serta mendorong eksplorasi inovasi teknologi.
Selain itu, CGTN resmi meluncurkan tiga kanal khusus di platform streaming bebas iklan FAST, yaitu CGTN Global Biz, China Travel, dan Discovering China. Ketiga kanal ini menayangkan berbagai program selama 24 jam lewat 15 platform FAST di pasar internasional dengan jangkauan hampir 200 juta penonton di seluruh dunia.
Dalam kesempatan yang sama, hasil survei opini global bertajuk "Global South's View of the World" juga dilansir. Menurut survei yang melibatkan lebih dari 9.000 responden, isu yang paling menjadi perhatian negara-negara Global South adalah kemiskinan, ketahanan pangan, dan keamanan. Lebih dari 70% responden juga berharap adanya reformasi terhadap sistem tata kelola global.
Forum ini juga menjadi ajang peluncuran program kolaboratif "Voices of the Global South", menampilkan pandangan dan refleksi negara-negara Global South mengenai upaya memperkuat tata kelola dunia.
Selain itu, proyek kolaborasi "Global South Stories" juga diluncurkan, melibatkan kreator berbakat dari 73 negara dan wilayah untuk berbagi perspektif unik. CGTN turut bekerja sama dengan berbagai media internasional untuk memproduksi program khusus berjudul "Global South Voices" dengan tujuan membuka ruang dialog dan memastikan aspirasi Selatan Global terdengar di seluruh dunia.
Untuk memperkuat kolaborasi konten dan inovasi teknologi bersama mitra media Global South, CCTV+ mengembangkan Global South Media Nexus Platform — sebuah platform teknologi mutakhir yang meningkatkan efisiensi kegiatan operasional mitra media.
Sebagai tuan rumah, Kota Xi'an juga memperkenalkan persona digital berbasiskan kecerdasan buatan bernama "A-Yong" untuk mempromosikan kota tersebut melalui interaksi multibahasa dengan audiens global, serta memperkenalkan warisan budaya dan pesona unik kota kuno ini kepada dunia.
Didirikan CCTV+ pada 2011, Global Video Media Forum (VMF) menyebarluaskan konten video dan inovasi teknologi. Forum ini telah berkembang menjadi ajang kerja sama tahunan bagi para pengguna media dan mitra media global, melibatkan partisipasi berbagai organisasi dan profesional media internasional.
SOURCE CCTV+
Bagikan artikel ini