CGTN: Hainan Free Trade Port: Pintu Gerbang Menuju Kebijakan Pintu Terbuka Tingkat Tinggi Tiongkok
Satu bulan sebelum peluncuran sistem kepabeanan khusus di Hainan Free Trade Port (FTP) pada 18 Desember, CGTN menerbitkan artikel tentang makna dari sistem kepabeanan baru tersebut. Artikel ini menyoroti peluncuran sistem kepabeanan sebagai perkembangan penting dalam kebijakan pintu terbuka tingkat tinggi Tiongkok. Sistem kepabeanan khusus tersebut ikut meningkatkan transparansi kelembagaan sekaligus memperlancar arus barang, modal, dan layanan.
BEIJING, 19 November 2025 /PRNewswire/ -- Satu bulan lagi, tepatnya pada 18 Desember, sistem kepabeanan khusus di Hainan Free Trade Port (FTP) segera diluncurkan secara resmi.
Menjelang peluncuran sistem tersebut, Badan Perizinan Pelayaran Internasional Hainan telah merampungkan pendaftaran perjanjian sewa-menyewa kapal (bareboat charter) untuk kapal Xiang Tai Kou, sebuah kapal semi-submersible. Dengan demikian, kapal impor bareboat-chartered bebas tarif untuk pertama kalinya memasuki perairan Tiongkok sebagai bagian dari armada Pelabuhan Yangpu.
Berkat kebijakan bebas tarif Hainan, kapal yang disewa dari Liberia ini dibebaskan dari bea masuk dan pajak pertambahan nilai atas biaya sewa sehingga menghemat lebih dari RMB 10 juta (sekitar USD 1,4 juta).
Hal ini menunjukkan efektivitas sistem kepabeanan khusus di Hainan dalam mempercepat implementasi kebijakan pintu terbuka tingkat tinggi sehingga bermanfaat nyata bagi pelaku usaha di kawasan FTP.
Ketika menyimak laporan kerja mengenai FTP pada awal November lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menilai sistem kepabeanan khusus sebagai langkah penting yang memperluas kebijakan pintu terbuka tingkat tinggi dan mendorong ekonomi global yang lebih terbuka. Ia mendorong upaya untuk memperlancar arus pergerakan faktor produksi secara lintasiwilayah, serta menciptakan iklim usaha terbaik yang berorientasi pada pasar, berbasiskan hukum, dan berstandar internasional.
Arus barang lintaswilayah dan iklim usaha terbaik
Setelah sistem kepabeanan khusus ini diluncurkan, Hainan akan menerapkan model pengawasan tertentu yang membebaskan akses barang di garis pertama, menerapkan akses teratur di garis kedua, dan memberikan kebebasan arus barang di dalam pulau. Sistem dua jenjang ini membuat aktivitas perdagangan menjadi lebih leluasa antara Hainan dan wilayah-wilayah di luar batas kepabeanan Tiongkok, sekaligus mempertahankan implementasi kepabeanan standar di daratan utama Tiongkok.
Wang Changlin, Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, menjelaskan dalam konferensi pers pada Juli lalu bahwa batas antara Hainan FTP dan wilayah luar negeri membentuk "garis pertama" agar arus pergerakan barang menjadi lebih bebas dan cepat. Menurutnya, porsi tarif dengan produk bebas tarif akan meningkat dari 21% menjadi 74%.
Wang berkata bahwa produk impor yang diproses dengan nilai tambah minimal 30% di Hainan dapat memasuki wilayah daratan utama tanpa tarif perdagangan. Di sisi lain, beberapa barang yang saat ini masih dilarang masuk atau dibatasi secara nasional akan mendapatkan kebijakan lebih terbuka di Hainan.
Hainan kini siap memanfaatkan kesempatan ini untuk menggerakan pembangunan.
Dalam lima tahun terakhir, Hainan telah menarik investasi asing senilai RMB 102,5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 14,6%. Investasi asing tersebut berasal dari 176 negara dan wilayah. Tren positif ini kelak semakin menguat setelah sistem kepabeanan khusus berlaku.
Delapan pelabuhan akan menjadi titik masuk lini pertama agar proses kepabeanan semakin cepat bagi impor barang yang memenuhi persyaratan, sedangkan 10 pelabuhan lini kedua akan menangani barang impor yang memasuki daratan utama Tiongkok.
Berdasarkan kebijakan bebas visa untuk wisatawan dari 85 negara, pihak otoritas setempat akan memperluas jumlah negara yang memenuhi persyaratan dan memperkenalkan kebijakan masa tinggal yang lebih fleksibel dan menarik setelah sistem kepabeanan khusus berlaku.
Selain itu, Hainan juga tengah menguji coba kebijakan daftar negatif untuk perdagangan jasa lintaswilayah. Lewat kebijakan ini, Hainan memberikan perlakuan nasional kepada investor asing yang bergerak di sektor-sektor utama seperti keuangan, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, ekspansi dan peningkatan infrastruktur di Pelabuhan Yangpu — pusat logistik utama FTP — terus dipercepat.
Du Chengcai, Wakil Manajer Umum Pusat Operasi Produksi, Hainan Port and Shipping International Port Group, mengatakan, dermaga baru berkapasitas 200.000 ton tengah dibangun, dan jaringan 58 rute pelayaran yang telah tersedia juga akan diperluas guna meningkatkan efisiensi arus kargo dan memperkuat konektivitas Hainan dengan pasar global.
Ekonom Tsinghua University, Li Daokui, menilai, Tiongkok tengah membuka pasar dalam negeri dengan salah satu skala terbesar. Menurutnya, Hainan siap menjadi kawasan kepabeanan khusus dan tempat uji coba untuk kebijakan reformasi ekonomi yang lebih luas. Dia memuji peran Hainan sebagai pusat implementasi kebijakan pintu terbuka Tiongkok untuk berbagai perusahaan dan teknologi asing.
Informasi selengkapnya:
https://news.cgtn.com/news/2025-11-18/Hainan-FTP-A-key-gateway-for-China-s-high-level-opening-up-1IoDQHdQF5m/p.html
SOURCE CGTN
Bagikan artikel ini